1. Tata Nama Senyawa Biner
Senyawa biner merupakan senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur yang berbeda.
a. Senyawa Biner Logam + Nonlogam
§ Penamaan senyawa biner yang terbentuk dari unsur logam dan nonlogam sesuai dengan aturan sebagai berikut.
nama logam + nama nonlogam + ida
§ Beberapa nama kation
Rumus ion
|
Nama ion
|
Rumus ion
|
Nama ion
|
Li+
|
litium
|
Cu+
|
tembaga (I)
|
Na+
|
natrium
|
Cu2+
|
tembaga (II)
|
K+
|
kalium
|
Pb2+
|
timbel (II)
|
Mg2+
|
magnesium
|
Pb4+
|
timbel (IV)
|
Ca2+
|
kalsium
|
Fe2+
|
besi (II)
|
Sr2+
|
stronsium
|
Fe3+
|
besi (III)
|
Ba2+
|
barium
|
Hg+
|
raksa (I)
|
Al3+
|
aluminium
|
Hg2+
|
raksa (II)
|
Zn2+
|
seng
|
Au+
|
emas (I)
|
Ag+
|
perak
|
Au3+
|
emas (III)
|
Ni2+
|
nikel (II)
|
Sn2+
|
timah (II)
|
Mn2+
|
mangan (II)
|
Sn4+
|
timah (IV)
|
Rumus ion
|
Nama ion
|
F-
|
fluorida
|
Cl-
|
klorida
|
Br-
|
bromida
|
I-
|
iodida
|
O2-
|
oksida
|
S2-
|
sulfida
|
N3-
|
nitrida
|
NaBr : natrium bromida
BaCl2 : barium klorida
Al2O3 : aluminium oksida
FeCl3 : besi (III) klorida
Cu2O : tembaga (I) oksida
§ Senyawa yang terbentuk dari unsur logam yang mempunyai dua jenis muatan, penamaannya dibedakan dengan memberi akhiran "o" (untuk muatan lebih kecil) dan akhiran "i" (untuk muatan lebih besar).
Contoh :
FeS : ferro sulfida
Fe2S3 : ferri sulfida
SnCl2 : stanno klorida
SnCl4 : stanni klorida
§ Penulisan rumus senyawa biner dari penggabungan kation (ion positif) dan anion (ion negatif).
Ax+ + By- → AyBx
Na+ + S2- → Na2S (natrium sulfida)
Mg2+ + O2- → MgO (magnesium oksida)
Al3+ + Cl- → AlCl3 (aluminium klorida)
b. Senyawa Biner Nonlogam + Nonlogam
§ Penamaan senyawa biner yang terbentuk dari unsur nonlogam dan nonlogam sesuai dengan aturan sebagai berikut.
awalan + nama nonlogam I + awalan + nama nonlogam II + ida
Awalan angka Yunani :
1 : mono 6 : heksa
2 : di 7 : hepta
3 : tri 8 : okta
4 : tetra 9 : nona
5 : penta 10 : deka
Awalan mono tidak digunakan pada nonlogam I, tapi hanya digunakan pada nonlogam II.
§ Penulisan rumus senyawa ditentukan berdasarkan urutan :
B - Si - C - Sb - As - P - N - H - S - I - Br - Cl - O - F
Contoh :
CO : karbon monoksida
SO3 : sulfur trioksida
N2O3 : dinitrogen trioksida
CCl4 : karbon tetraklorida
§ Tata nama senyawa yang sudah memiliki nama umum tidak perlu sesuai dengan aturan.
Contoh :
NH3 : amonia
H2O : air
2. Tata Nama Senyawa Poliatomik
Senyawa poliatomik merupakan senyawa yang terbentuk lebih dari dua jenis unsur yang berbeda. Senyawa poliatomik terdiri dari ion poliatomik.
§ Kebanyakan ion poliatomik bermuatan negatif (anion), kecuali amonium (NH4+).
§ Ion poliatomik berakhiran -it (untuk ion dengan jumlah oksigen lebih sedikit) atau -at (untuk ion dengan jumlah oksigen lebih banyak), sedangkan ion OH- dan CN- berakhiran ida.
§ Ion poliatomik yang mengandung unsur Cl, Br, I, urutan penamaan berdasarkan jumlah oksigennya yaitu :
ClO- : hipoklorit | BrO- : hipobromit | IO- : hipoiodit |
ClO2- : klorit | BrO2- : bromit | IO2- : iodit |
ClO3- : klorat | BrO3- : bromat | IO3- : iodat |
ClO4- : perklorat | BrO4- : perbromat | IO4- : periodat |
Rumus ion
|
Nama ion
|
Rumus ion
|
Nama ion
|
OH-
|
Hidroksida
|
CO32-
|
Karbonat
|
CN-
|
Sianida
|
S2O32-
|
Tiosulfat
|
NO3-
|
Nitrat
|
SCN-
|
Tiosianat
|
NO2-
|
Nitrit
|
C2O42-
|
Oksalat
|
SO42-
|
Sulfat
|
CrO42-
|
Kromat
|
SO32-
|
Sulfit
|
Cr2O72-
|
Dikromat
|
PO43-
|
Fosfat
|
MnO4-
|
Permanganat
|
PO33-
|
Fosfit
|
BO33-
|
Borat
|
SbO43-
|
Antimonat
|
AsO43-
|
Arsenat
|
SbO33-
|
Antimonit
|
CH3COO-
|
Asetat
|
Ba(OH)2 : barium hidroksida
Na2SO4 : natrium sulfat
Ca(ClO)2 : kalsium hipoklorit
Fe(NO2)2 : besi (II) nitrit
CuCO3 : tembaga (II) karbonat
§ Penulisan rumus senyawa poliatomik dari penggabungan kation dan anion.
(kation)x+ + (anion)y- → (kation)y(anion)x
Contoh :
NH4+ + NO3- → NH4NO3 (amonium nitrat)
K+ + Cr2O72- → K2Cr2O7 (kalium dikromat)
Mn2+ + PO43- → Mn3(PO4)2 (mangan (II) fosfat)
Ca2+ + C2O42- → CaC2O4 (kalsium oksalat)
3. Tata Nama Senyawa Asam
Asam merupakan zat yang di dalam air terurai menghasilkan ion H+ dan anion (ion negatif). Senyawa asam dapat berupa senyawa biner maupun poliatomik.
§ Penamaan senyawa asam sesuai dengan aturan sebagai berikut.
Asam + nama anion
Contoh :
HBr : asam bromida
H2SO3 : asam sulfit
HClO4 : asam perklorat
H3PO3 : asam fosfit
CH3COOH : asam asetat
4. Tata Nama Senyawa Basa
Basa merupakan zat yang di dalam air terurai menghasilkan ion OH- (hidroksida) dan kation (ion positif).
§ Penamaan senyawa basa sesuai dengan aturan sebagai berikut.
Nama kation + hidroksida
Contoh :
KOH : kalium hidroksida
Mg(OH)2 : magnesium hidroksida
Fe(OH)3 : besi (III) hidroksida
Cu(OH)2 : tembaga (II) hidroksida
NH4OH : amonium hidroksida
5. Tata Nama Senyawa Hidrat
Senyawa hidrat merupakan senyawa berwujud kristal yang dapat menyerap air di udara (bersifat higroskopis) sehingga membentuk air kristal.
Contoh :
CaSO4 . 2H2O : kalsium sulfat dihidrat
Na2CO3 . 10H2O : natrium karbonat dekahidrat
MgSO4 . 7H2O : magnesium sulfat heptahidrat
CuSO4 . 5H2O : tembaga (II) sulfat pentahidrat
Stoikiometri part 2 Persamaan Reaksi
0 Comment for "Stoikiometri part 1"