Blog untuk tanya jawab mengenai materi dan soal-soal SD SMP SMA

Kejutan SNMPTN dan SBMPTN 2023

SURPRISE!
    Jagat Penerimaan Mahasiswa baru di Indonesia sedang hingar-bingar (saat tulisan ini dibuat) dengan informasi dadakan dari Mas Nadiem Makarim tentang perubahan skema Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Dengan nongolnya Permendikbudristek 48 tahun 2022, hasil yang paling cepat ditangkap adalah hilangnya peran LTMPT sebagai penyelenggara SNMPTN dan SBMTPN. Bahkan tak berapa lama, dari pihak LTMPT juga menyatakan dalam Twitter bahwa tugasnya sudah usai.


    
    So.. bisa dikatakan SNMPTN dan SBMPTN dinyatakan sudah TAMAT.

Di peraturan tersebut juga dikatakan bahwa mekanismenya diganti dengan yang (tidak) baru (-baru amat). Menggunakan tiga jalur, yaitu :
    01. Jalur Prestasi
    02. Jalur Tes
    03. Jalur Mandiri
yang sebenarnya mirip dengan SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri. Sampai tahapan ini belum ada yang terlalu menyolok.

Tiba saat pembahasan detail pelaksanaannya , ini yang bikin gaduh.

1. Pada Jalur Prestasi ada perubahan proporsi nilai. Tahun 2022 ke belakang, tidak ada info yang jelas mengenai proporsi penilaian, tetapi tidak ada nilai yang dikatakan sangat dominan. Tetapi di tahun 2023, 50% proporsi menggunakan nilai rata-rata Raport dan 50 % menggunakan nilai mapel (max. 2 mapel) yang berkaitan langsung dengan Jurusan kuliah yang dipilih. 

Contoh sederhana, jika memilih Kedokteran, maka asumsinya butuh nilai baik pada mapel Biologi dan Kimia. Nilai lain hanya digunakan di nilai rata-rata saja.

2. Pada Jalur Tes, Tes Kemampuan Akademis dihilangkan. Mirip dengan pelaksanaan UTBK tahun 2020 saat awal pandemi terjadi, yang ada hanyalah tes TPS saja. Bayangkan rasanya menjadi siswa yang sudah 'ngambis' belajar materi TKA seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Geografi sejak kemarin-kemarin ya hancur lebur persiapannya. Pun, dari gosip yang santer terdengar, TPS kali ini berbeda dengan TPS tahun-tahun sebelumnya.

    Mas Nadiem mengatakan bahwa Tes Skolastik 2023 berisikan 4 bagian yaitu,
  • Potensi Kognitif
  • Penalaran Matematis
  • Literasi Indonesia
  • Literasi Inggris

Pertanyaannya, apakah Tes Kognitif sama dengan Penalaran Umum dkk? Apakah Penalaran Matematis sama dengan Kuantitatif? dan Literasinya sama dengan tes tahun-tahun sebelumnya?

Yuk masuk ke pembahasan bagian selanjutnya....

WHAT HAPPENED?
    Perubahan seperti ini apakah mimin kaget? Jujur secara pribadi, mimin tidak begitu kaget, karena arah perubahannya sudah lumayan bisa ditebak sejak Mas Nadiem menjabat menjadi Menteri Pendidikan.
    Nadiem sudah menandakan perubahan pendidikan dari tipe 'Klasik Indonesia' yang didominasi dengan hafalan materi dan rumus serta kegilaan tes di tiap akhir pembelajaran, dengan pembelajaran holistik yang terkesan 'ambyar' a.k.a tidak jelas.
    Sebut saja contohnya dengan penghilangan UN yang entah sejak kapan menjadi standar kelulusan siswa. Dan diganti dengan tipikal Asessment yang lebih 'ngetes' kemampuan guru dan sekolah dalam menyampaikan materi ke siswa, daripada kemampuan siswa secara langsung.
    Nadiem juga tampak menyukai tipikal penerimaan mahasiswa luar negeri yang cenderung dilakukan dengan penilaian logika berpikir, pengambilan keputusan, problem solving, dan berpikir kritis dibandingkan tes kaku yang kita pakai sedari dulu yang mengacu pada hafalan dan soal. Dan satu lagi yang mendorong Mas Nadiem adalah Indeks Literasi Indonesia menurut PISA yang bisa dikatakan 'ancur' membuat kita sadar bahwa kemampuan membaca kita rendah walaupun banyak juara Olimpiade Sains dari Indonesia.
Oh, dan satu lagi, Mas Nadiem sangat tidak suka dengan keberadaan Bimbel, dan itu berulang kali disebutkan di banyak acara.

    Pastinya, hal-hal diatas mendorong perubahan besar yang terjadi di dunia pendidikan hari ini. Dan pastinya juga perubahan ini menghasilkan keuntungan dan kerugian di saat bersamaan.


APA KERUGIAN & KEUNTUNGANNYA?
    Mari kita bahas kerugian dan keuntungannya dari perubahan sistem penerimaan mahasiswa baru ini.

Jalur Prestasi
    Kerugian : Siswa SMA dan sederajat pada umumnya belajar semua mapel dan mengejar nilai setinggi-tingginya agar mendapatkan nilai rata-rata yang besar. Sayangnya, jarang sekali ditemukan siswa yang sudah mempunyai FOKUS ingin memilih jurusan tertentu sehingga proporsi belajarnya disesuaikan dengan Jurusan / Prodi pilihannya. Mungkin nilai 50% dari rata-rata akan tampak besar, tapi jika nilai mapel yang sesuai dengan jurusan yang diinginkan rendah, ya sama juga boong.
    Belum lagi jika ada siswa yang memiliki kombinasi nilai mapel yang kurang cocok. Semisal, ada siswa dengan nilai luar biasa di mapel Biologi dengan Matematika, tetapi kurang baik dalam Kimia dan Fisika. Maka untuk masuk Kedokteran yang asumsinya dominan Biologi dan kimia, akan sulit masuk, tetapi ke jurusan teknik yang dominan Matematika dan Fisika juga akan sulit.
    Sederhananya, jalur prestasi akan lebih sulit dijalani ketika siswa yang bersangkutan belum memiliki tujuan yang jelas, atau memiliki tujuan yang jelas tetapi tidak memiliki nilai yang baik di mapel yang bersangkutan.
    Keuntungan : Jelas disini bahwa siswa yang sudah mengenal 'kelebihan' dan bidang yang akan digelutinya sedari awal mempunyai kemungkinan diterima lebih besar. Dengan asumsi bahwa setiap siswa yang menyenangi mapel tertentu pasti mendapat nilai yang baik pada mapel tersebut, maka masuk ke Jurusan yang siswa tersebut minati akan jauh lebih mudah.

Jalur Tes
    Kerugian : Apalagi mau dikata? Jika ingin masuk via jalur ini, buang jauh-jauh buku TKA kalian. Sudah tidak laku lagi. Waktu, usaha, dan dana kalian terbuang percuma? admin jawab denga tegas 'IYA'. Sudah, kerugiannya cuma itu saja. 
    Keuntungan : Seperti orang jawa bilang, selalu ada keuntungan dibalik setiap peristiwa. Pertama, untungnya Peraturan baru ini muncul masih di awal , kuartal 1, tahun ajaran, masih ada cukup waktu untuk belajar mengejar ketertinggalan. Dan untungnya, bagi kalian kalian yang merasa tertinggal dengan siswa-siswa Genius dalam mata pelajaran TKA, ini saatnya kalian tekan tombol RESET dan mulai belajar bersama-sama dari awal lagi. Dan buat kalian yang tidak suka belajar tipe hafalan, ini saatnya logika kalian, pemikiran cerdas kalian, kreatifitas kalian mulai digunakan.
'Ayo kita belajar bersama dari awal lagi'


Jalur Mandiri
    Untuk jalur mandiri, mimin belum punya informasi apapun, jadi belum bisa share tentang kerugian dan keuntungannya. Tetapi jika diterawang, mungkin ada sedikit perubahan.
1. Jalur Mandiri yang merupakan pendapatan utama untuk Universitas, akan dilaksanakan dengan lebih transparan, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana pelaksanaannya sesuka hati kampus yang bersangkutan. Salah satu pemicunya adalah kasus Korupsi rektor UNILA yang diduga berbuat curang dalam seleksi masuk mandiri UNILA.
2. Beberapa kampus masih kurang setuju dengan cara berpikir Mas Nadiem dimana siswa yang masuk ke kampus adalah siswa dengan kemampuan 'mentah' yang baik, yang nantinya harus dipoles dengan materi tingkat tinggi di kampus. Mungkin ini menimbulkan tanggapan bahwa kampus-lah yang harus bekerja keras mendidik siswa dari nol sampai menjadi manusia jenius dengan intelektualitas tinggi. Dari sudut pandang kampus, sebagian mungkin ingin mendapatkan siswa 'setengah matang' jadi kampus tidak perlu mengajar dari nol. Jadi menurut mimin, akan ada beberapa kampus yang Seleksi Mandirinya masih menggunakan nilai TKA. (kemungkinan besar kampus yang sudah berbadan hukum)

JADI GIMANA SELANJUTNYA?
    Perubahan materi sudah pasti, yang sudah belajar TKA sampe ambis, ga usah disesali. Anda masih diuntungkan di Seleksi Mandiri, amit-amitnya jika ga lolos SNMPTN dan SBMPTN. Pun menurut perkiraan mimin, kampus swasta tidak akan merubah pola seleksinya secara drastis.

    Jadi, kelas 12 TKA tetap belajar? 
    YA, jika masih ada target ke Seleksi Mandiri dan Swasta.

    Belajar TPS hukumnya Fardhu dan harus dikebut sekarang juga, ga ada kata nanti-nanti. Jika masih bingung soalnya seperti apa, coba dahulu kerjakan soal-soal TPS UTBK tahun-tahun yang lalu. Walaupun menurut mimin tidak akan sama persis tetapi sementara waktu, sambil tetap mengikuti informasi yang ada, cuma hal itu yang bisa dilakukan. 
    Ikuti TryOut, kalau ga punya duit, ya cari yang versi gratisan, mimin rasa banyak bertebaran Try Out Online saat ini. Setidaknya untuk mengenalkan iklim UTBK atau apapun namanya nanti, dan juga merasakan atmosfer persaingan masuk kampus secara nasional. Sementara ini, hanya itu saja yang bisa mimin sarankan. Selebihnya harus nunggu informasi valid dikeluarkan dari pihak penyelenggara SBMPTN yang baru yaitu UPT Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan.

PENERAWANGAN
    Ini hanya sekedar hipotesis mimin ya, bisa benar, bisa juga salah. Jauh ke depan, menurut mimin perubahan standar pendidikan akan sangat berbeda di indonesia. Tes dengan rasa kognitif seperti Asessment akan sering dilakukan. Pada pendidikan dasar dan menengah, gaya pendidikan akan berubah drastis, bukan lagi menghafal materi dan mendapatkan nilai setinggi-tingginya, tetapi mencari karakter-karakter yang unik, dan kreatif, serta individu yang berpikir logis dan kreatif. Bukan manusia yang selalu mengikuti buku dengan daftar pustaka yang kadaluarsa.
    Perubahan bukan hanya terjadi pada pendidikan formal saja, tetapi contohlah pada penerimaan Pegawai Negeri, tes-nya juga sudah berubah. Bisa jadi perubahan pada pendidikan adalah salah satu upaya menyambungkan GAP antara dunia pendidikan formal dan dunia kerja yang lumayan salah sejak dahulu kala. Salah satunya terlihat ketika STAN (perwakilan dunia kepegawai negerian) mengadakan seleksi ternyata menggunakan nilai TPS UTBK.
    Dan satu lagi, menurut mimin Indonesia ingin mengejar ketertinggalan pendidikan dengan cara yang sederhana, yaitu meniru sistem negara lain. Contohnya adalah tes SAT yang pada dasarnya tes kemampuan berlogika di beberapa negara maju. Dan menurut mimin besar kemungkinan tes TPS masuk PTN kali ini akan mirip dengan struktur tes SAT dengan ciri banyaknya literasi dengan pertanyaan pengambilan kesimpulan dan juga analitik matematis di dalamnya.
    Ga ada salahnya kalian belajar tipe soal SAT dari sekarang. Jika ada waktu, nanti mimin carikan contoh soal SATnya. Cuma ya itu, soalnya tidak ada yang berbahasa indonesia, jadi tolonglah kalian belajar bahasa inggris ya.

PENUTUP
    Sebagai penutup mimin memberi sedikit DISCLAIMER ya. Semua yang mimin tulis diatas adalah pendapat mimin yang didapat dari menyimpulkan beberapa fakta dan juga dugaan berdasarkan pengalaman pribadi mimin. Jadi boleh dipercaya, boleh tidak. 

Goodluck buat kalian semua, wish you all the best

'Perubahan itu menyakitkan, tetapi perubahan selalu terjadi tanpa menanyakan pendapat kita terlebih dahulu'


Next : Mata Pelajaran Pendukung Jalur Prestasi 2023 

Labels: INFO, SBMPTN, SNMPTN, UTBK

Thanks for reading Kejutan SNMPTN dan SBMPTN 2023. Please share...!

0 Comment for "Kejutan SNMPTN dan SBMPTN 2023"

Back To Top