Setelah tenggelam dalam kesibukan di dunia nyata dan jarang nge-post, penulis kembali terusik tergelitik dengan banyaknya informasi yang simpang siur mengenai UN dan berbagai cara masuk perguruan tinggi negri yang ada di Indonesia. Ya memang di bulan-bulan seperti ini, anak-anak kelas 12 sedang di 'galau' kan dengan penentuan sikap ke depannya, dan juga menentukan pilihan akan melanjutkan pendidikan kemana? atau ingin langsung bekerja? atau yang ekstreem, langsung nikah.
Jadi disini penulis ingin berbagi informasi sesuai dengan data yang dikumpukan oleh penulis hingga saat ini.
Ujian Nasional / UN.
Nilai UN dahulu dianggap sebagai tolak ukur kemampuan siswa saat sekolah di tingkat pendidikan menengah. Tetapi dengan semakin banyaknya kasus kebocoran soal, hingga kecurangan-kecurangan pada saat pelaksanaan UN seperti membawa alat komunikasi, menyebabkan nilai UN mulai dipandang 'remeh' oleh pendidikan tinggi. Pihak Dirjen Pendidikan Menengah berusaha agar nilai UN digunakan sebagai salah satu syarat masuk ke Perguruan Tinggi tetapi ditolak.
Hingga saat ini penulis sendiri menganggap bahwa nilai UN hanya digunakan sebagai salah satu syarat kelulusan dari sekolah saja. Padahal syarat kelulusan sekolah pun sebagian besar menggunakan nilai dari sekolah (USBN, Ulangan Harian, dkk) bukan dari nilai UN. Jadi walaupun nilai UN memiliki peran dalam kelulusan siswa, tapi pengaruhnya sangat kecil.
Nilai UN biasanya di'gosipkan' oleh pihak sekolah sebagai salah satu pertimbangan untuk masuk kuliah melalui jalur SNMPTN. Tetapi silahkan anda cek sendiri di situs snmptn.ac.id, disana tidak pernah dicantumkan pengguanaan nilai UN sebagai pertimbangan dalam penerimaan jalur SNMPTN. Dan jika anda perhatikan jadwal pelaksanaan UN, pengumuman nilai UN, dan seleksi SNMPTN, makan anda akan paham betapa tidak memungkinkannya nilai UN digunakan di seleksi SNMPTN.
Penulis sendiri berpendapat bahwa nilai UN hanya efektif digunakan untuk siswa yang ingin mendaftar di beberapa akademi dan pendidikan tinggi khusus seperti akademi kepolisian dan akademi militer yang dahulu selalu mensyaratkan batas minimal nilai UN untuk mengikuti seleksi masuk.
Kesimpulannya, Ujian Nasional penting digunakan dalam beberapa hal saja seperti, test masuk akademi dan beberapa sekolah khusus, untuk kelulusan (perannya kecil), dan untuk orang yang memang tidak ingin melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi lagi.
SNMPTN
SNMPTN merupakan test masuk perguruan tinggi negri yang menjadi favorit untuk banyak siswa kelas 12. Salah satu hal yang menyebabkan cara ini menjadi favorit adalah karena tidak ada ujian tertulis lagi untuk mengikutinya. Yup, ini benar-benar jalur favorit untuk siswa yang 'malas' untuk mengikuti ujian lagi.
Jalur ini menggunakan nilai raport sebagai pertimbangan seleksinya. Nilai raport yang digunakan adalah nilai raport semester 1 hingga 5 untuk seleksi tahap awalnya. Sedangkan seleksi tahap berikutnya hanya menggunakan raport semester 3-5. SNMPTN menjadi pilihan utama yang cukup baik untuk siswa-siswa yang memiliki nilai akademis baik dari awal hingga semester 5. Dan sebaliknya, akan sangat 'kejam' untuk siswa yang baru mulai belajar (tobat) di akhir-akhir waktu SMA.
Untuk bisa diterima di SNMPTN, banyak faktor yang terlibat bukan sekedar dari nilai raport saja. Kualitas sekolah, prestasi sekolah, prestasi siswa, kualitas alumnus dari sekolah yang sama, pilihan jurusan, pilihan universitas, dan yang tidak bisa ditinggalkan adalah LUCK. Yup, karena terlalu banyak faktor yang berpengaruh, sulit sekali untuk menemukan metoda memilih jurusan yang tepat dengan kemungkinan diterima besar di SNMPTN.
Lagipula dengan pengalaman beberapa tahun SNMPTN berjalan, ada beberapa hasil yang didapatkan, salah satunya nilai raport siswa yang bagus, tidak selalu berbanding lurus dengan prestasi akademik di kampus. Jadi ada beberapa kekecewaan dari pihak universitas mengenai jalur SNMPTN ini. Hingga hari ini, perlahan jumlah kuota penerimaan melalui jalur SNMPTN pelan-pelan dikurangi.
Kesimpulannya, SNMPTN adalah jalur BONUS yang tidak bisa ditebak tingkat keberhasilannya, tetapi tetap WORTH untuk dicoba. Saya sarankan jangan menganggap jalur SNMPTN menjadi pilihan utama atau satu-satunya untuk masuk perguruan tinggi negri!
SBMPTN
SBMPTN adalah jalur masuk perguruan tinggi negri menggunakan test yang sudah dilakukan sejak tahun 1975 walaupun sering berubah nama. Jalur ini merupakan jalur utama masuk perguruan tinggi negri dengan kuota jumlah penerimaan tertinggi, dan BIAYA TERMURAH. Karena menggunakan test tertulis, SBMPTN menjadi favorit siswa-siswa berprestasi dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan.
SBMPTN merupakan jalur penuh pengampunan kepada siswa-siswa yang pada saat belajar di SMA/SMK kurang berhasil. Karena jalur SBMPTN sama sekali tidak mempertimbangkan nilai anda di sekolah. Bahkan SBMPTN tidak mempertimbangkan asal jurusan sewaktu SMA/SMK dahulu, jadi sangat memungkinkan untuk berpindah jurusan ketika masuk kuliah seperti IPA di SMA memilih jurusan EKONOMI sewaktu kuliah.
Di internet, anda akan menemukan data mengenai passing grade (nilai batas minimal untuk masuk jurusan tertentu) beredar luas. Ingat! Passing Grade bukan dibuat resmi dari pihak SBMPTN! tetapi dibuat oleh beberapa BIMBEL atau perseorangan berdasarkan data entah darimana. Maka akan banyak sekali perbedaan nilai passing grade walaupun dari jurusan dan universitas yang sama.
PASSING GRADE BUKAN DIBUAT OLEH PIHAK SBMPTN!
SBMPTN ini 100% dipengaruhi oleh peringkat hasil nilai test anda yang sudah di ranking secara nasional. Semakin baik ranking anda maka semakin besar kemungkinan anda diterima di jurusan pilihan. Ingat saya menulis 'semakin besar kemungkinan' tidak berarti anda 100% diterima mengingat tiap jurusan memiliki kuota yang berbeda dan tingkat persaingan yang berbeda pula.
Beberapa tahun belakangan, beberapa perguruan tinggi juga menggunakan nilai SBMPTN ini untuk seleksi masuk melalui jalur UM/Ujian Mandiri. Jadi bisa kita lihat betapa pentingnya persiapan untuk SBMPTN ini. Selain kuota yang besar, murah, test yang jujur, dan juga bisa digunakan untuk seleksi UM, membuat SBMPTN seharusnya menjadi prioritas dan fokus siswa SMA/SMK yang berniat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negri.
UM/Ujian Mandiri
UM merupakan seleksi masuk perguruan tinggi yang diadakan oleh masing-masing perguruan tinggi. Biasanya diadakan setelah SNMPTN dan SBMPTN dengan tujuan menyeleksi siswa-siswa yang gagal masuk melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN tersebut.
Jalur UM ini memiliki banyak nama seperti UTUL UGM atau SIMAK UI tergantung tiap universitas yang mengadakan. Sayangnya, jalur ini berbiaya cukup tinggi mengingat ini jalur resmi terakhir untuk masuk ke universitas pilihan calon mahasiswa yang 'desperate'. Dan kuota unutk jalur ini lebih kecil dibandingkan dengan jalur SNMPTN dan SBMPTN.
Info terbaru menunjukkan bahwa beberapa universitas sudah tidak menggunakan test tertulis unutk jalur UM ini, tetapi menggunakan nilai SBMPTN. Jadi jika anda ingin masuk perguruan tinggi seperti UNS, UNPAD, UNHAS, UNAIR, UNSOED dan ITS melalui jalur UM/ Ujian Mandiri, jangan sekali-kali meremehkan SBMPTN atau bahkan tidak mengikuti SBMPTN. Karena itu merupakan jaminan anda tidak lolos UM.
Kesimpulannya anda harus mempunyai persiapan lebih mengenai jalur UM, baik dari segi pendanaan, pemilihan jurusan dan universitas, serta kemampuan anda dalam test SBMPTN.
Test Kedinasan
Bagi beberapa orang, cita-cita untuk menjadi PNS merupakan impian dan target utama. Dulu banyak sekali cara unutk mendaftar menjadi PNS dan lulusan Perguruan Tinggi Negri umum pun bisa mendaftar. Tetapi beberapa tahun belakangan terjadi perubahan pola penerimaan PNS. Pemerintah mulai menyiapkan kebijakan dimana PNS harus berasal dai Sekolah Kedinasan dari masing-masing dinas terkait. Dalam bahasa sederhananya, PNS Departemen Keuangan harus merupakan lulusan STAN, PNS Badan Pusat Statistik harus lulusan STIS dan sebagainya. Aturan ini akan membelenggu lulusan PTN yang berharap untuk menjadi PNS. (untuk pengecualian PNS guru masih bisa berasal dari PTN jurusan pendidikan)
Karena tiba-tiba terjadi perubahan aturan tersebut, maka mau tidak mau Sekolah Kedinasan juga harus menginformasikan 'keberadaan' dirinya yang pada jaman dahulu hanya diketahui oleh sedikit orang saja. Dan yang pasti mulai ada lonjakan jumlah peminat serta kuota kursi di sekolah kedinasan. Contoh saja STAN (sekarang menjadi PKNSTAN), dahulu tiap angkatan hanya menerima sekitar 300an orang, sekarang hingga 6000an orang per angkatan.
Beberapa Sekolah Kedinasan masih menggunakan syarat batas minimal nilai UN untuk mendaftar, dan ada beberapa Sekolah Kedinasan yang menerapkan sistem Semi-Militer dalam pendidikannya. Jadi jangan kaget jika ada test kesehatan, test lari dkk.
Satu lagi yang harus diperhatikan, Test Kedinasan tidak dilakukan dalam waktu serempak tetapi tiap orang hanya bisa mengikuti seleksi salah satu Sekolah Kedinasan saja. Jadi pastikan pilihan anda, dan perhatikan macam test yang harus dilakukan. Jika anda anggap anda mampu, maka daftarlah dan ikuti seleksinya. Terakhir, Sekolah Ikatan Dinas biasanya FREE, tidak mengambil biaya apapun.
KESIMPULAN
Dari penjelasan panjang diatas bisa kita ambil beberapa kesimpulan sederhana, seperti ...
Posting berikutnya mungkin akan membahas mengenai tips & trik memilih jurusan pada saat SNMPTN, SBMPTN, dan UM. Dan penulis bahas mengenai SNMPTN dan SBMPTN lebih detail di dalamnya.
Anda juga dapat melihat posting mengenai SNMPTN disini
12 Tips Memilih Program Studi di SNMPTN
Jika anda memiliki kritik, saran, dan pertanyaan silahkan tulis di komentar. Kami akan berikan jawaban sesuai dengan data dan kemampuan kami.
Jalur UM ini memiliki banyak nama seperti UTUL UGM atau SIMAK UI tergantung tiap universitas yang mengadakan. Sayangnya, jalur ini berbiaya cukup tinggi mengingat ini jalur resmi terakhir untuk masuk ke universitas pilihan calon mahasiswa yang 'desperate'. Dan kuota unutk jalur ini lebih kecil dibandingkan dengan jalur SNMPTN dan SBMPTN.
Info terbaru menunjukkan bahwa beberapa universitas sudah tidak menggunakan test tertulis unutk jalur UM ini, tetapi menggunakan nilai SBMPTN. Jadi jika anda ingin masuk perguruan tinggi seperti UNS, UNPAD, UNHAS, UNAIR, UNSOED dan ITS melalui jalur UM/ Ujian Mandiri, jangan sekali-kali meremehkan SBMPTN atau bahkan tidak mengikuti SBMPTN. Karena itu merupakan jaminan anda tidak lolos UM.
Kesimpulannya anda harus mempunyai persiapan lebih mengenai jalur UM, baik dari segi pendanaan, pemilihan jurusan dan universitas, serta kemampuan anda dalam test SBMPTN.
Test Kedinasan
Bagi beberapa orang, cita-cita untuk menjadi PNS merupakan impian dan target utama. Dulu banyak sekali cara unutk mendaftar menjadi PNS dan lulusan Perguruan Tinggi Negri umum pun bisa mendaftar. Tetapi beberapa tahun belakangan terjadi perubahan pola penerimaan PNS. Pemerintah mulai menyiapkan kebijakan dimana PNS harus berasal dai Sekolah Kedinasan dari masing-masing dinas terkait. Dalam bahasa sederhananya, PNS Departemen Keuangan harus merupakan lulusan STAN, PNS Badan Pusat Statistik harus lulusan STIS dan sebagainya. Aturan ini akan membelenggu lulusan PTN yang berharap untuk menjadi PNS. (untuk pengecualian PNS guru masih bisa berasal dari PTN jurusan pendidikan)
Karena tiba-tiba terjadi perubahan aturan tersebut, maka mau tidak mau Sekolah Kedinasan juga harus menginformasikan 'keberadaan' dirinya yang pada jaman dahulu hanya diketahui oleh sedikit orang saja. Dan yang pasti mulai ada lonjakan jumlah peminat serta kuota kursi di sekolah kedinasan. Contoh saja STAN (sekarang menjadi PKNSTAN), dahulu tiap angkatan hanya menerima sekitar 300an orang, sekarang hingga 6000an orang per angkatan.
Beberapa Sekolah Kedinasan masih menggunakan syarat batas minimal nilai UN untuk mendaftar, dan ada beberapa Sekolah Kedinasan yang menerapkan sistem Semi-Militer dalam pendidikannya. Jadi jangan kaget jika ada test kesehatan, test lari dkk.
Satu lagi yang harus diperhatikan, Test Kedinasan tidak dilakukan dalam waktu serempak tetapi tiap orang hanya bisa mengikuti seleksi salah satu Sekolah Kedinasan saja. Jadi pastikan pilihan anda, dan perhatikan macam test yang harus dilakukan. Jika anda anggap anda mampu, maka daftarlah dan ikuti seleksinya. Terakhir, Sekolah Ikatan Dinas biasanya FREE, tidak mengambil biaya apapun.
KESIMPULAN
Dari penjelasan panjang diatas bisa kita ambil beberapa kesimpulan sederhana, seperti ...
- Hanya orang bodoh dan malas yang mengandalkan SNMPTN sebagai jalan masuk utama masuk PTN.
- SBMPTN merupakan cara masuk kuliah paling penting dan tidak boleh dipersiapkan dengan setengah-setengah.
- UM merupakan jalur masuk yang cukup 'BERBIAYA', jadi pertimbangkan dengan kemampuan anda.
- Beberapa universitas menggunakan nilai SBMPTN untuk seleksi UM.
- Bagi yang ingin menjadi PNS, masukkah ke Sekolah Kedinasan terkait.
- Last, hanya PEMIMPI yang menganggap seleksi kuliah itu mudah.
Posting berikutnya mungkin akan membahas mengenai tips & trik memilih jurusan pada saat SNMPTN, SBMPTN, dan UM. Dan penulis bahas mengenai SNMPTN dan SBMPTN lebih detail di dalamnya.
Anda juga dapat melihat posting mengenai SNMPTN disini
12 Tips Memilih Program Studi di SNMPTN
Jika anda memiliki kritik, saran, dan pertanyaan silahkan tulis di komentar. Kami akan berikan jawaban sesuai dengan data dan kemampuan kami.
SEMOGA SUKSES ^^
Labels:
INFO,
SBMPTN,
Ujian Nasional
Thanks for reading UN vs SNMPTN vs SBMPTN vs UM vs Test Kedinasan. Please share...!
0 Comment for "UN vs SNMPTN vs SBMPTN vs UM vs Test Kedinasan"